Menurut seorang pengkotbah terkenal, jika di dalam Anda ada suara hati dan pikiran yang menunjukkan dosa-dosa Anda, maka Anda harus menganggap suara itu dari iblis, karena semua dosa-dosa Anda sudah diampuni.
Jadi, secara tidak langsung pengkotbah ini mengajarkan bahwa, sekalipun kita “mengatakan kata-kata kasar terhadap orang lain”, Allah akan mengizinkan kita untuk merasa tenang-tenang saja dan damai-damai di hati.
“…Ia akan membanjiri Anda dengan pemikiran-pemikiran penghakiman dengan menuduh Anda tidak layak karena mempunyai pikiran-pikiran yang salah atau mengatakan kata-kata kasar terhadap seseorang. Ia akan memberikan Anda 1001 macam alasan mengapa Anda tidak layak untuk menerima berkat-berkat Tuhan… (DTR, hal.112).”
Ajaran ini secara tidak langsung mengajar kita untuk merasa damai sejahtera di atas penderitaan orang lain.
Ajaran yang membuat orang Kristen menjadi terbius dan kebal terhadap teguran Roh Kudus ini adalah akibat tidak mengenal perbedaan antara “Teguran Roh Kudus” dan “Dakwaan Iblis”. Bagi dia semua perasaan berdosa pasti berasal dari Iblis.
Baca “Enam perbedaan “Teguran Roh Kudus” dan “Dakwaaan Iblis”.
https://www.facebook.com/100006686346217/posts/2747828272116691/?d=n