MissionAntipas.com

Jangan “Belajar” Pengetahuan Baik dan Jahat ! Itu Akan Membunuhmu

Share/Bagikan menggunakan

“…tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau #mati.” (Kej 2:17)

Kesaksian di bawah ini menjelaskan tentang kematian yang bersumber dari pohon pengetahuan baik dan jahat itu.

AWAL YANG INDAH

Setelah seorang saudara diselamatkan dan masuk ke dalam hidup gereja, sejak saat itu baginya hidup gereja suatu kehidupan yang baru. Gereja menjadi rumah sukacita baginya, dari mulutnya senantiasa keluar pujian dan ucapan syukur bagi Tuhan. 
Saudara itu mengasihi setiap saudara seiman dalam gereja , baginya semua adalah saudara-saudari yang terkasih di dalam Kristus. Oh … dia merasa hidup gereja begitu indah. Di matanya, apapun yang dia lihat dalam hidup gereja adalah baik. Para penatua begitu baik, para diakennya baik, dan semua saudara-saudari dalam gereja adalah orang-orang baik yang berbeda dengan orang-orang dunia. Ooh … inilah tempat yang tepat bagiku … demikian yang dia rasakan ketika dia masuk ke dalam hidup gereja.

RAJIN MEMPELAJARI PENGETAHUAN YANG BAIK DAN YANG JAHAT

Setelah sejangka waktu, dia mulai rajin membaca Alkitab dan buku-buku rohani, dan dia semakin yakin dan percaya bahwa sekarang dia telah menemukan kebenaran. Dia menjadi tahu mana hal-hal baik dan mana hal-hal jahat, dia semakin mengerti mana yang baik dan mana yang jahat.

“MATA TERBUKA” DAN “MENJADI TAHU”

Dia merasa, melalui banyak membaca Alkitab dan buku-buku rohani, banyak hal baik dan jahat yang dulu tidak dia ketahui, kini menjadi terbuka baginya.
Dia berkata : ” Oh, sekarang saya tahu, bagaimana seharusnya hidup sebagai orang Kristen, orang Kristen itu harus saling mengasihi, tetapi … lihatlah ..! apakah di gereja ini ada “saling mengasihi..?”, mengapa saudara anu begitu ?! mengapa saudari anu begini ?! … sikap Penatua itu kok begitu ? ia tidak mencerminkan orang Kristen ! Oh.. saudari itu sungguh keterlaluan, bukankah sebagai orang Kristen dia tidak semestinya begitu ?! Sekarang pikirannya menjadi “Terbuka” dia menjadi tahu bahwa keadaan di gereja ini sungguh tidak mirip dengan apa yang aku pelajari dari Alkitab.

Dulu dia tidak tahu apa-apa, sekarang dia menjadi tahu ini dan itu, dia menjadi tahu banyak hal yang baik dan yang jahat. 
Pengetahuannya tentang baik dan jahat membuat dia selalu berkata : “Saudara … lihatlah, Alkitab berkata demikian, menurut alkitab kita harus begini dan begitu …bla bla bla…” Demikianlah keadaan saudara ini setelah dia banyak memiliki pengetahuan baik dan jahat. Inilah adalah akibat dari “Pengetahuan Baik dan Jahat”.
Keadaan saudara itu sama dengan keadaan Adam dan Hawa ketika mereka memakan Buah dari pohon pengetahuan baik dan jahat itu.

“… Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon…menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya…suaminyapun memakannya. Maka #terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang…” (Kej 3:17)

Setelah memakan pengetahuan baik dan jahat, mata mereka terbuka..! dan menjadi tahu !, demikian juga dengan saudara itu, sebelum mempelajari pengetahuan baik dan jahat lewat Alkitab dan buku-buku rohani, dia begitu polos, hidup, bersukacita dan senantiasa bersyukur dan memuji Tuhan. Namun setelah matanya “Terbuka”, dia “Menjadi tahu” semua yang baik dan jahat, dia “Menjadi tahu” kelemahan saudara dan saudari dalam gereja dan dia mulai “Mati”. Hari ini, banyak orang menganggap jika “Mata mereka terbuka” sehingga mereka “Menjadi Tahu” tentang perkara yang baik dan jahat itu adalah bermanfaat, namun menurut Allah itu adalah “Kematian” (Kej 2:17)

PENGETAHUAN BAIK DAN JAHAT MEMBAWA KEMATIAN

“..pada hari engkau memakannya (pengetahuan baik dan jahat), pastilah engkau mati.” (Kej 2:17b)

Setelah semakin banyak memakan “buah pengetahuan baik dan jahat” melalui membaca Alkitab dan buku-buku rohani , banyak pengetahuan baru dia dapat. Dia mulai dapat melihat kelemahan Penatua gereja : “…Oooo sekarang mataku terbuka, sekarang saya jadi tahu bagaimana seharusnya kriteria seorang penatua.”
Dahulu dia sangat “Di-Hidup-kan” oleh pelayanan penatua itu, namun sekarang dalam hatinya dia berkata : “Sekarang aku tahu, bagaimana menjadi penatua…, Apakah dia penatua…? bukan ..! , saudara itu tidak pantas jadi penatua, ternyata dia bukan penatua, Alkitab “memberitahu” saya, bahwa dia tidak memiliki kriteria yang harus dimiliki oleh seorang penatua”.

Dulu dia datang ke dalam persekutuan gereja dengan sukacita , sekarang dia datang dengan penghakiman.
Dahulu semua yang dalam gereja baik di matanya, sekarang apa yang dia lihat semuanya salah. Akibatnya, tidak ada lagi sukacita, tidak ada lagi ucapan syukur, tidak ada lagi kehidupan. Inilah kematian ! Kematian ini membawa masuk “kuman-kuman” dosa-dosa lainnya, seperti ambisi, iri hati, kebencian dll.
Pengetahuan semacam ini sungguh membunuh.


“..pada hari engkau memakannya (pengetahuan baik dan jahat), pastilah engkau mati.” (Kej 2:17b)

ALKITAB BUKAN BUKU PENGETAHUAN MELAINKAN ROH DAN HAYAT (Kehidupan)

Apakah Alkitabnya yang salah? Bukan , melainkan cara membacanya yang salah, motifasi membaca Alkitabnya yang salah.
Alkitab bukan pohon pengetahuan baik dan jahat, melainkan “pohon hayat”, namun dia memperlakukan Alkitab sebagai “pohon pengetahuan baik dan jahat”. Dia menyalahgunakan Alkitab, memperlakukan Alkitab sebagai sumber pengetahuan.
“…perjanjian baru … tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.” (2 Kor 3:6)

PERLU MEMAKAN FIRMAN

Yer 15:16  : “…Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.”

Menurut seluruh wahyu dalam Alkitab, firman Allah baik untuk kita makan dan kita perlu memakannya (Mzm. 119:103; Mat. 4:4; Ibr. 5:12-14; 1 Ptr. 2:2-3). Firman Allah itu me­rupa­kan suplai ilahi sebagai ma­kanan untuk merawat kita. Melalui firman itu sebagai makanan kita, Allah menya­lurkan kekayaan-Nya ke dalam batin kita untuk merawat kita agar kita dapat disusun dengan unsur-Nya. Ini adalah satu aspek yang pen­ting dari ekonomi Allah. Ketika kita makan fir­man Allah, maka firman-Nya akan men­jadi kegirangan dan kesu­kaan hati kita.

PERLU BELAJAR MENJAMAH FIRMAN OLEH ROH KITA DENGAN MENDOA-BACAKAN FIRMAN ALLAH.

(Baca buku “Doa Baca Firman” – Yasperin).

Share/Bagikan menggunakan