Sejarah gereja selama 2000 tahun memperlihatkan bahwa manusia memiliki cara-cara mereka sendiri untuk membagi (memecah-belah) Gereja berdasarkan keinginan mereka sendiri.
TUJUH CARA “TERLARANG” MEMBAGI-BAGI GEREJA UNIVERSAL (Tunggal) MENJADI GEREJA-GEREJA (Jamak)
1 . BERDASARKAN TOKOH ROHANI
“Aku … golongan Paulus … aku … golongan Apolos … Adakah Kristus terbagi-bagi?” (1 Kor 1:12-13)
Ini adalah gereja yang terpecah menurut para tokoh pendirinya. Misalnya , “gereja” yang didirikan John Wesley menjadi gereja “Wesleyan”, yang didirikan Martin Luther menjadi gereja “Lutheran. Semua sebutan “merk” gereja berdasarkan nama tokoh-tokoh rohani harus dihakimi, ditolak. Kristus satu-satunya sentral. Kita seharusnya bisa secara sederhana hanya terpisah secara lokal , satu-satunya cara yang diizinkan Allah.
Ambisi negatif manusia, dan penyanjungan terhadap manusia merupakan penyebab utama sikap bergolong-golongan, perpecahan.
2 . TEMPAT BEROLEH SELAMAT
Sangat umum orang berpikir : aku beroleh selamat melalui “gereja” anu, jadi aku milik “gereja” anu. Kebanyakan “gereja” yang menyelamatkan orang menganggap jiwa-jiwa yang diselamatkan seyogianya menjadi milik “gereja”nya. Sungguh disayangkan, mereka tidak menyadari, bahwa semua pekerjaan adalah untuk mendirikan gereja lokal.
Orang-orang yang diselamatkan di satu lokal, adalah “Milik gereja Lokal”, tidak boleh ada satu kelompok yang lebih kecil dari lokal yang ingin “memiliki” orang-orang yang melalui mereka diselamatkan.
3 . AKU DARI GOLONGAN KRISTUS
“… aku dari golongan Kristus.” (1 Kor 3:4)
Karena bergolongan berdasarkan tokoh rohani itu tidak benar, maka mereka, “Golongan Kristus” ini tidak mau dimiliki tokoh siapa pun, hanya mau menjadi milik Kristus, mereka merasa “Lebih Unggul” dari kelompok-kelompok milik Paulus, Apolos, atau Kefas.
Namun, mengatakan “aku golongan Kristus” untuk menyatakan perbedaan diri Anda dengan orang Kristen lain, itu sama saja dengan kelompok perpecahan lain. Tanpa disadari ia sendiri pun menjadi kelompok perpecahan, terperosok ke dalam “dosa” yang disalahkannya sendiri.
4 . PERBEDAAN DOKTRIN
Karena masing-masing menekankan ajaran-ajaran (doktrin) tertentu yang berlainan dengan orang lain, maka banyak orang kristen memilih untuk berpisah / terpecah dengan orang lain.
Mungkin saja ajaran kita dan ajaran mereka sama-sama benar , namun penekanannya di sini bukan masalah “ajaran benar” atau “ajaran salah”, melainkan berpecah belah karena perbedaan doktrin. Misalnya ada yang percaya pembaptisan harus diselam, ada yang percaya hanya dipercik, lalu mereka terpecah dan menjadi “aliran Baptis”.
Perpecahan karena perbedaan doktrin (baik yang sesat, maupun yang sama-sama “benar”) yang mengakibatkan adanya lebih dari satu gereja di satu lokal, tidak diijinkan Allah. Jika Anda tinggal di Korintus, Anda adalah anggota “Gereja di Korintus”, jika Anda tinggal di Jakarta Anda adalah anggota “Gereja di Jakarta”.
5 . ETNIS (SUKU BANGSA)
“… orang Yahudi, maupun orang Yunani … telah dibaptis menjadi satu tubuh … ” (1 Kor 12:13)
Hari ini, ada yang mendirikan gereja orang kulit putih, gereja orang kulit hitam, atau gereja orang Asia, gereja orang Barat, semua itu disebabkan ketidakjelasan mereka, bahwa gereja beruanglingkupkan “kota” atau lokal.
Bila dipecah belah menurut etnis, maka kelompok itu bukan lagi gereja. Segala perbedaan di dalam daging telah lenyap karena kita ada di dalam Kristus (1 Kor 12:13). Gereja universal yang tunggal, hanya boleh terpisah karena perbedaan tempat tinggal.
6 . KEWARGANEGARAAN
Misalnya gereja Anglikan (artinya gereja Inggris), ketika gereja itu berkembang sampai ke Amerika, lalu menjadi gereja Anglikan Amerika (“Gereja Inggris Di Amerika) , dan ketika berkembang ke China, muncul juga gereja Inggris (Anglikan) di China. Di dalam Alkitab hanya ada gereja lokal, tidak ada “Gereja Negara”, juga tidak ada “Gereja Negara anu” di “kota anu”.
Semua orang yang tinggal di satu kota, tak peduli ia warga negara apa, asal ia memiliki hayat Kristus, ia adalah anggota gereja lokal itu.
Jika Anda (dari China) yang menetap di luar negeri, jangan sekali-kali mendirikan gereja China di luar negeri. Gereja adalah milik lokal. Jika Anda berada di sebuah lokal di luar negeri, Anda menjadi anggota di gereja lokal itu.
7 . STATUS SOSIAL
“.. baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. ” (1 Kor 12:13)
Kita tidak boleh mendirikan gereja yang berbeda berdasarkan perbedaan status sosial. Tidak boleh ada gereja khusus untuk para “Pebisnis” atau gereja kaum “karyawan”.
Jika Anda berada di satu lokal, maka Anda adalah anggota gereja lokal itu, tidak ada perbedaan antara Anda dengan yang lain.
CARA ” HALAL” MEMBAGI-BAGI GEREJA MENJADI GEREJA-GEREJA
SATU KOTA HANYA ADA SATU GEREJA.
Bagaimanakah cara Allah membagi-bagi Gereja Universal yang Tunggal menjadi banyak gereja-gereja lokal ? (jamak)
A. TIDAK LEBIH KECIL DARI KOTA (LOKAL) ITU.
“… tuliskanlah … dan kirimkanlah kepada ketujuh gereja ini : ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia.” (Why 1:11)
Cara penulisan ayat ini sangatlah penting. Berkata “Kirimkanlah kepada ketujuh gereja” adalah SAMA dengan berkata “Kirimkanlah kepada ketujuh kota itu.” Ini memperlihatakan bahwa “Ukuran” sebuah gereja lokal adalah sebesar “kota”.
Hal ini memperlihatkan dengan jelas, bahwa pelaksanaan “Penghidupan gereja mula-mula” adalah satu gereja satu kota, satu kota hanya ada satu gereja. Tidak ada satu kota yang mempunyai gereja lebih dari satu. Inilah arti sesungguhnya dari kata “gereja lokal”, kota sebagai unitnya, bukan jalan atau wilayah.
Menurut teladan Alkitab, Satu Gereja Universal, terbagi menjadi gereja-gereja #hanya karena perbedaan lokal (kota) tempat tinggal kaum beriman. Ke tujuh gereja dalam kitab wahyu terpisah hanya karena perbedaan lokasi.
- Gereja di (Lokal) Efesus
- Gereja di (Lokal) Smirna
- Gereja di (Lokal) Pergamus
- Gereja di (Lokal) Tiatira
- Gereja di (Lokal) Sardis
- Gereja di (Lokal) Filadelfia
- Gereja di (Lokal) Laodikia.
Dalam Alkitab , hanya perbedaan lokal sajalah satu-satunya cara yang dizinkan Allah, kecuali cara ini tidak ada cara “halal” untuk memisahkan gereja menjadi gereja gereja.
Penggunaan “Nama Kota” sebagai “Nama Gereja” memperlihatkan bahwa Gereja Lokal tidak lebih kecil dari satu kota (lokal) , dan juga tidak lebih besar daripada batas kota (lokal) itu.
Apakah artinya “lebih kecil daripada lokal”? Misalkan dalam gereja di Korintus ada segolongan orang berkata, “Aku milik Kefas. Aku milik Paulus. Aku milik Apolos. Aku milik Kristus.” (1 Kor 3:4). Mereka seolah-olah memecah belah gereja di Korintus menjadi empat bagian, sehingga “ukuran” nya menjadi lebih kecil dari lokal. Itulah artinya lebih kecil daripada lokal. Paulus mencela mereka karena mereka terpecah-belah dan bergolong-golongan.
B . TIDAK LEBIH BESAR DARI KOTA (LOKAL)
Gereja Lokal menurut Alkitab hanya sebesar Lokal. Bila lebih kecil daripada lokal, itu bukan gereja lokal dan bila lebih besar daripada lokal, juga pun bukan gereja lokal.
Anda tidak akan menemukan dalam Alkitab satu gereja yang lebih besar daripada lokal. Misalnya Galatia ialah salah satu propinsi, bukan satu kota (lokal), karena itu tidak disebut “Gereja di Galatia”, melainkan “gereja-gereja di Galatia” (Gal 1:2) Demikian pula dalam 1 Kor 16:1,19 ; 2 Kor 8:1 ; Gal 1:2,22 ; 2 Tes 2:14, jika mengacu kepada propinsi atau daerah, Alkitab selalu menggunakan “gereja-gereja” (jamak).
Alkitab Perjanjian Baru memperlihatkan perkara ini (gereja didirikan dalam lokalitasnya) secara konsisten (Kis 13:1, 14:23, Rm. 16:1; 1Kor. 1:2; 2Kor. 8:1; Gal. 1:2; Why. 1:4, 11).
Dalam membagi-bagi gereja menjadi gereja-gereja, kecuali cara “Lokal”, cara atau alasan apapun itu, itu berasal berasal dari daging. Dan itu pasti tidak terdapat dalam Alkitab.
Selengkapnya baca :
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1913256522240541&id=100006686346217&sfnsn=wiwspmo&extid=8lmEM4Nc3FUMirz6