HARI INI, BANYAK PENGAJAR AGAMA KRISTEN YANG “MENGAJARKAN” BAHWA PERKATAAN TUHAN YESUS DALAM MATIUS PASAL 5, 6, DAN 7 TIDAK BERLAKU BAGI KITA KARENA ITU ADALAH BAGIAN DARI PERJANJIAN LAMA.
Seorang pengkotbah terkenal mengajarkan bahwa perkataan yang Yesus ucapkan “sebelum salib” adalah perkataan perjanjian lama.
“Mereka tidak menyadari bahkan beberapa perkataan yang Yesus ucapkan dalam keempat Injil adalah bagian dari Perjanjian Lama. Semua itu diucapkan sebelum salib. Perjanjian Baru dimulai baru setelah salib, saat Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta “ ( DTR, hal.90).”
Hari ini, di kalangan Kekristenan paham ini diajarkan oleh banyak pengajar agama Kristen, akibatnya banyak orang Kristen menjadi percaya bahwa “Konstitusi umat perjanjian baru” yang Yesus umumkan dalam Matius pasal 5, 6, dan 7 tidak berlaku bagi mereka, karena perkataan Yesus dalam tiga pasal ini adalah bagian perjanjian lama yang diucapkan Tuhan sebelum salib.
Benarkah perkataan Yesus sebelum salib adalah bagian perjanjian lama yang bukan ditujukan kepada kita umat perjanjian baru ?
PERMULAAN PERJANJIAN BARU BUKAN DIMULAI DARI PERISTIWA SALIB, MELAINKAN DIMULAI DARI TAMPILNYA YOHANES PEMBAPTIS.
Banyak orang Kristen menyangka bahwa permulaan jaman perjanjian baru adalah peristiwa Salib. Namun, yang sebenarnya, peralihan zaman perjanjian lama ke jaman perjanjian baru dimulai dari kedatangan Yohanes Pembaptis, dan oleh kedatangan Tuhan Yesus, peralihan jaman ini terjadi lebih banyak lagi.
INILAH PERMULAAN INJIL
Perjanjian Lama adalah zaman yang lama, Perjanjian Baru adalah zaman yang baru dari Allah.
Apakah jaman perjanjian baru ?
Jaman perjanjian baru adalah “Jaman injil Yesus Kristus”. Zaman ini dimulai dari pemberitaan Yohanes Pembaptis. Ini dibuktikan oleh Markus 1:1 ,
“Inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah. (Mrk 1:1 ; baca juga ay 2-4)
Kata “permulaan” berarti pengakhiran yang lama dan permulaan yang baru. “Yang baru” ini adalah “Injil tentang Yesus Kristus”. Injil tentang Yesus Kristus di sini adalah tanda di mulainya zaman perjanjian baru. (Mrk 1:1)
“Injil” di sini jelas bukan hukum taurat lama, melainkan sesuatu yang baru, injil perjanjian baru. Jadi , frase “permulaan injil” dalam Mrk 1:1 adalah pengakhiran hukum taurat perjanjian lama dan permulaan Injil perjanjian baru, yakni permulaan jaman kasih karunia.
Seluruh Perjanjian Baru adalah zaman kasih karunia, yaitu zaman Injil Yesus Kristus. Keluarnya Yohanes untuk memberitakan injil dianggap sebagai permulaan Injil Yesus Kristus.
PERMULAAN PERJANJIAN BARU DI TANDAI OLEH MINISTRI YOHANES PEMBAPTIS
“… Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat *hingga* tampilnya Yohanes..” (Mat 11:13)
Kata *“hingga”* di ayat ini membuktikan bahwa zaman Perjanjian Lama berakhir dengan kedatangan Yohanes. Jadi, pelayanan Yohanes pembantis mengakhiri zaman hukum Taurat dan menggantinya menjadi zaman anugerah (kasih karunia). Jadi zaman anugerah dimulai dengan ministri Yohanes pembabtis, sebelum ministri Yesus Kristus.
YANG DIHASILKAN OLEH PERJANJIAN LAMA
Hukum Taurat zaman Perjanjian Lama memerintahkan manusia untuk berbuat baik menurut hukum sehingga manusia dapat dibenarkan oleh Allah menurut hukum-Nya (Im. 18:5). Namun, apa hasil pemberian hukum Taurat ? Hasilnya, hukum Taurat ini membuat manusia menjadi #terbukti sebagai orang yang berdosa di hadapan Allah yang benar (Rm. 4:15; 5:20; Gal. 3:19).
Manusia adalah daging, dan tidak ada manusia daging yang dibenarkan oleh Allah (Rm. 3:20) karena tidak ada daging yang mampu melakukan hukum Taurat.
Hukum taurat tidak dapat mengubah daging menjadi kudus. Sebaliknya, hukum Taurat malah menelanjangi kondisi manusia yanga adalah daging. Oleh hukum Taurat, umat Allah terbukti tidak dapat berbuat baik untuk dibenarkan oleh Allah. Inilah hasil pemberian Hukum Taurat perjanjian lama.
MAKNA BAPTISAN YOHANES, MENGUBURKAN DAGING.
Ketika manusia-manusia daging ini percaya kepada pemberitaan Yohanes pembaptis, dan mereka datang kepadanya, dengan segera Yohanes membaptis mereka dengan menenggelamkan mereka ke dalam air.
Mungkin ada orang yang mengira bahwa orang-orang yang dibaptis oleh Yohanes akan mengalami perubahan menjadi lebih baik. Tidak ! justru Yohanes menenggelamkan mereka ke dalam air adalah untuk mengubur mereka, penenggelaman ke dalam air ini melambangkan bahwa manusia daging tidak baik untuk apa pun selain mati dan dikubur.
Penenggelaman manusia-manusia daging ke dalam air ini menunjukkan bahwa manusia daging yang tidak memiliki sesuatu yang baik (Rm. 7:18) hanya layak untuk mati dan dikubur.
Daging tidak dapat diperbaiki oleh hukum Taurat, daging tidak ada harapan, daging hanya layak untuk mati dan dikubur. Inilah makna pembaptisan Yohanes.
Penguburan manusia-manusia daging ini adalah akhir dari jaman perjanjian lama, dan keluarnya orang-orang dari air adalah awal dari perjanjian baru.
YOHANES PEMBABTIS BUKAN IMAM PERJANJIAN LAMA
Yohanes Pembaptis adalah anak imam (Luk. 1:8-13, 57-63). Ini menyatakan bahwa ia adalah imam yang seharusnya melayani di Bait Allah, mempersembahkan kurban, menyalakan pelita, dan membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan. Ini adalah cara pelayanan imam menurut ketetapan dalam Perjanjian Lama.
Andaikata benar bahwa jaman perjanjian baru di mulai dari penyaliban Kristus, seharusnya Yohanes pembatis yang hidup sebelum penyaliban Tuhan menempuh hidup sebagai imam perjanjian lama yang tinggal dalam bait suci di Yerusalem, namun Yohanes tinggal di padang gurun (Luk. 3:2).
Andaikata benar bahwa jaman perjanjian baru di mulai dari penyaliban Kristus, seharusnya Yohanes pembatis melakukan pelayanan imamat menurut peraturan-peraturan hukum taurat perjanjian lama.
Andaikata benar bahwa Yohanes masih hidup di zaman hukum taurat maka seharusnya ia menempuh hidup sebagai seorang imam dalam bait dan melakukan pelayanan imamat menurut perjanjian lama.
Namun Yohanes bukan imam perjanjian lama, dia tidak terikat oleh peraturan hukum taurat lama yang manapun.
Jika Yohanes adakah imam perjanjian lama, maka menurut peraturan hukum Taurat, Yohanes seharusnya mengenakan jubah imam, yang dibuat dari lenan halus (Kel. 28:4, 40-41; Im. 6:10; Yeh. 44:17-18). Namun Yohanes mengenakan jubah bulu unta yang najis menurut peraturan Imamat (Im. 11:4).
Ia juga seharusnya memakan makanan imam, yang terbuat dari tepung terbaik dan daging kurban yang dipersembahkan kepada Allah oleh umat-Nya (Im. 2:1-3; 6:16-18, 25-26; 7:31-34). Akan tetapi Yohanes justru sebaliknya, ia makan belalang dan madu hutan.
Jadi, dari cara hidup Yohanes kita bisa melihat bahwa Yohanes dianggap bidah oleh agama Yahudi, dia sama sekali menolak pengaturan zaman Perjanjian Lama, sebab Yohanes berada dalam zaman yang baru, ia tidak hidup menurut cara agama, kebudayaan, dan tradisi perjanjian lama. Oleh pelayanan Yohanes, Perjanjian Lama sudah ditolak dan cara yang baru sedang didatangkan. Bisakah Anda melihat ini ?
Mustahil Yesus hidup di zaman perjanjian lama, karena Yohanes pembaptis yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan tidak hidup dalam zaman perjanjian lama. Cara-cara hidup Yohanes sama sekali bukan cara hidup seorang imam perjanjian lama. Cara hidup Yohanes tidak beradab, tidak berbudaya, dan tidak sesuai dengan peraturan-peraturan hukum taurat (PL).
Jadi, pengajar-pengajar Kristen yang mengajarkan bahwa zaman perjanjian baru dimulai dengan penyaliban dan kebangkitan Kristus kekurangan pengenalan yang tepat atas Alkitab.
Menurut Alkitab, permulaan Injil yang adalah permulaan zaman anugerah, adalah tampilnya Yohanes Pembaptis. Jadi, kedatangan Yohanes Pembaptis adalah tanda yang memisahkan zaman hukum Taurat dengan zaman anugerah. Kedatangannya menandai pengakhiran zaman hukum Taurat / perjanjian lama dan permulaan zaman perjanjian baru.
“… Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat *hingga* tampilnya Yohanes..” (Mat 11:13)