JALAN TUHAN UNTUK DATANG KEMBALI ADALAH MELALUI SISA-SISA UMAT-NYA YANG DIPULIHKAN KE DALAM TUMPUAN KEESAAN GEREJA DALAM PEMULIHAN TUHAN.
Menurut Mikha 5:1, Kristus harus dilahirkan di Betlehem (dekat Yerusalem) karena itu, agar nubuat ini digenapi, umat Allah harus berada di Negeri Kudus untuk memungkinkan Kristus datang untuk kali pertama. Tanpa umat Allah berada di Negeri Kudus, Kristus tidak bisa datang ke bumi melalui inkarnasi.
Setelah tujuh puluh tahun Israel ditawan di “Asyur, Mesir, dan Babilon” (lambang kaum beriman ditawan dalam denominasi-denominasi hari ini), Allah memerintahkan umat-Nya itu untuk kembali ke “Negeri Kudus” (tumpuan keesaan gereja yang unik).
Namun, mayoritas dari umat itu tetap tinggal di Asyur, Mesir, dan Babilon, hanya sejumlah sisa umat itu yang kembali ke Negeri Kudus. Demikian juga hari ini, mayoritas orang Kristen tinggal di penawanan; hanya sejumlah kecil yang telah kembali ke tumpuan yang tepat bagi bangunan Allah.
Ketahuilah, kedatangan Tuhan Yesus yang pertama adalah, “Melalui dilahirkan dari sisa tawanan yang kembali ke Negeri Kudus !
Tanpa kembalinya sisa umat ini ke Tanah Kudus, mustahil bagi Tuhan untuk datang pada kali pertama.
Sama halnya, kedatangan Kristus kali kedua bergantung pada kembalinya sisa kaum beriman Perjanjian Baru-Nya dari penawanan mereka dalam Babilon agamawi hari ini, yakni kekristenan yang merosot, ke tumpuan keesaan gereja yang tepat bagi pemulihan pembangunan gereja, rumah rohani Allah (1 Tim. 3:15; 1 Ptr. 2:5).
Kita harus bertanya kepada diri sendiri,
“Di manakah kita berada ?”
Apakah kita masih di penawanan di Babilon atau apakah kita berada di antara orang-orang yang telah kembali ke Yerusalem, tumpuan keesaan gereja yang unik ?
Beberapa orang Kristen berpendapat bahwa seluruh denominasi akan dipersiapkan bagi kedatangan Tuhan kali kedua. Mereka mungkin berdoa agar Tuhan mempersatukan denominasi denominasi untuk suatu kebangunan rohani. Namun, kebangunan di antara denominasi-denominasi di dunia kekristenan yang terpecah belah seperti itu tidak mungkin akan terjadi.
Jalan Tuhan untuk datang kembali bukanlah untuk memulihkan denominasi-denominasi, tetapi untuk memanggil sisa umat-Nya keluar dari pecahan-pecahan itu, dan sebagai para pemenang mereka yang rela untuk membayar harga untuk mengikuti Dia akan menggenapi tujuan-Nya akan terbangun sebagai bagian dari Tubuh-Nya dan dipersiapkan sebagai mempelai perempuan-Nya bagi kedatangan-Nya.
Tinggalkan Balasan