Sebenarnya dalam Yer 17:7-8 air itu adalah Allah sendiri sebagai air hidup (Yer 2:13a) dan orang yang percaya pada Allah itu seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air hidup itu.
Pohon itu bertumbuh di tepi air melalui menyerap semua kekayaan air itu ke dalamnya; ini adalah gambaran penyaluran Allah ke dalam manusia, ini bukan tentang pemberian berkat materi.
Untuk menerima penyaluran ilahi, kita sebagai pohon-pohon harus menyerap Allah sebagai air hidup untuk disalurkan ke dalam diri kita untuk menjadi unsur penyusun kita.
Pemikiran di sini sama seperti dalam 1 Korintus 3:6, di mana Paulus berkata, “Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allan yang menumbuhkan”; penyiraman adalah supaya pohon itu bisa menyerap air, dan penyerapan adalah menerima penyaluran Allah.
Pada akhirnya, oleh penyaluran ini, tanaman dan Allah, Allah dan tanaman, menjadi satu, memiliki unsur, esens, susunan, dan penampilan yang sama–Kol. 2:19.
Berapa banyak di antara orang Kristen hari ini yang pernah menerima pewahyuan mengenai penyaluran Allah ke dalam manusia? berapa banyak guru-guru Kristen yang melihat perkara penyaluran Allah ke dalam manusia ?
Kita semua perlu melihat makna yang penting dari menyerap Allah sebagai air hidup sehingga kita bisa disusun dengan unsur dan esens-Nya dan bertumbuh dengan pertumbuhan Allah; di mana ada kekurangan pertumbuhan dalam hayat, kehidupan Kristen kaum beriman akan menjadi berantakan, kehidupan gereja akan rusak, dan kehidupan Tubuh akan hancur.
Untuk penggenapan rencana kekal Allah kita perlu menyerap Allah melalui berakar ke bawah dan menghasilkan buah ke atas (Yes. 37:31); ini berarti kita perlu memiliki waktu-waktu untuk bersekutu secara tersembunyi dengan Allah (Mat. 6:6; 14:22-23); penguatan, penerangan, kenikmatan perhentian, sukacita, percaya, penyelesaian masalah, mengalahkan ujian, godaan, dan kesulitan, serta penghiburan bagi seorang Kristen semuanya bergantung pada persekutuan rahasianya dengan Allah melalui doa dan firman Allah (Dan. 6:10; Kol. 4:2; 2 Tim. 3:14-17).
Tinggalkan Balasan